Senja
Senja Oleh : Susana Widuri Sore ini, segelas teh hitam bersama sepiring kudapan menemaninya bersantai di beranda. Tak ada yang dia lakukan selain menatap mentari yang berpendar kemerahan di telan senja. Sesenja usianya yang kini sudah lebih dari setengah abad. Hembusan nafas yang tenang dia keluarkan secara perlahan. Sungguh, tiada lagi beban hidup yang harus dipikulnya kini. Semasa muda, dua pertiga usianya habis ditelan euphoria merawat sang malaikat-malaikat kecil yang dianugerahkan Tuhan kepadanya. Rupanya, kini malaikat-malaikat kecil itu sudah tumbuh besar dan berjuang meraih asa yang selalu diucapkan mereka saat masih kecil dulu. Giliran merekalah yang akhirnya harus menghidupi dirinya kini. Dia tersenyum sekilas ketika memoar tentang malaikat-malaikatnya yang kini berhasil meraih asanya menari-nari dalam ingatannya. Rasa bangga dan terharunya sebagai orang tua, tak luput ditelan zaman walaupun kini rambut kelamnya telah beruban. Bersamaan dengan hal itu, anak-anak ma...