Postingan

Menjadi Alien di antara Jutaan Manusia atau Menjadi Manusia di antara Jutaan Alien

Ada sesuatu yang menggelitik ketika saya membaca salah satu buku yang sekarang sedang happening dan menjadi best seller di berbagai toko buku. Salah satu karya Mark Manson dengan judul yang sama menggelitiknya yaitu Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat; Pendekatan yang Waras Demi Menjalani Hidup yang Baik. Sekilas saja, ketika saya membaca judulnya terlintas beberapa pikiran seperti: “Jadi... bersikap bodo amat itu tergolong seni?” atau “Kalau gitu, orang yang gak bersikap bodo amat berarti gak waras?”, dan segala macam pikiran yang menarik diri untuk melongok apa isi buku ini hingga bisa jadi best seller. Awalnya saya penasaran kenapa buku ini punya tema dan judul yang agak nyeleneh seakan menjungkirbalikkan fakta dari para motivator-motivator kondang yang sering muncul di TV atau dengan buku-bukunya yang bisa mencapai harga sangat mahal yang melulu mengajak manusia-manusia yang mentalnya terpuruk untuk berpikir positif. Namun akhirnya semua pertanyaan saya terjawab hanya denga...

Tidak Harus Sempurna

Oleh: Susana Widuri Apa yang terlintas di benak kita jika mendengar kata sempurna? Tentunya mungkin yang sempat terlintas adalah sesuatu yang benar-benar baik dan bagus tanpa suatu cacad pun baik yang berbentuk benda ataupun bukan. Kata sempurna juga mengacu pada hal yang dapat melukiskan sesuatu jika benar-benar sesuai dengan keinginan dan harapan yang diinginkan. Tapi sempurna juga relatif tergantung seperti apa orang memandang kesempurnaan. Biasanya, orang yang selalu ingin segala sesuatunya sempurna tanpa satu cacad pun disebut dengan orang yang perfeksionis. Terkadang orang yang perfeksionis terlalu menekan dirinya sendiri untuk melakukan segala sesuatu dengan sempurna, terencana, sistematis, dan sesuai keinginannya. Namun meskipun demikian, orang yang perfeksionis juga memiliki sisi baik dan sisi buruk. Adapun sisi baik orang perfeksionis adalah biasanya mereka melakukan segala sesuatu dengan hati-hati, terencana dan sangat bersungguh-sungguh karena selalu ingin mendapat ...

Monolog tentang Konsep Keyakinan

Berbicara apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan manusia tentu tidak akan ada habisnya. Semua eksistensi, persepsi, dan konklusi tiba-tiba akan menjadi batas yang sangat tidak jelas jika sudah menyangkut pada persfektif otak manusia. Namun, semua manusia tahu atau setidaknya sebagian besar meyakini bahwa satu-satunya pilar yang menjadi sumber rujukan tentang benar atau salah, boleh atau tidak boleh tentang segala sesuatu yang menyangkut kehidupannya ditentukan oleh sesuatu yang mereka sebut dengan agama. Setidaknya, konsepsi manusia tentang adanya Tuhan dan segala hukum yang berkaitan dengannya akan membatasi pola tingkah manusia dalam berbuat sesuatu. Semua agama, religi, keyakinan, atau apapun yang bersinonim dengannya pada umumnya mengajarkan sesuatu yang baik, yang pada gilirannya disebut etika dalam berkehidupan. Pun dalam hal beragama terkadang manusia terlalu memegang teguh egonya bahwa keyakinannyalah yang paling benar di antara keyakinan-keyakinan orang lain. Mereka berp...

Masalah

Dalam menjalani hidup tentu manusia tidak pernah terlepas dari masalah. Bahkan beberapa orang menganggap jika hidup saja itu merupakan sebuah masalah. Masalah merupakan kondisi dimana realita tidak sesuai dengan ekspektasi. Sebenarnya, jika bicara tentang masalah tentu pendapat setiap orang berbeda. Misalnya saja, mungkin menurut si A mengantri di ATM itu adalah sebuah masalah karena saat melakukannya dia merasa kakinya pegal, kepalanya kepanasan, dan tidak sabar. Tapi bagi si B mengantri di ATM itu bukanlah masalah karena dia berpikir jika orang-orang yang sedang mengantri ini memiliki tujuan yang sama yaitu untuk melakukan transaksi guna keperluan hidupnya yang di masa depan bisa membawa manfaat baginya. Dari masalah di atas (mengantri, red ), menunjukkan bahwa walaupun sesuatu sama tapi bisa jadi bagi tiap orang berbeda. Intinya, sesuatu dianggap masalah atau tidak masalah tergantung dari cara masing-masing orang memandangnya. Dalam kehidupan sosial, seringkali ditemukan bebera...

PPDB SMP Darul Fatwa

Gambar
Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Darul Fatwa... Silahkan bagi bapak / ibu yang memiliki buah hati yang ingin dididik secara Islami, cerdas, terampil, dan berakhlak mulia. Bisa mendaftarkan putra dan putrinya ke Yayasan Islam Darul Fatwa untuk jenjang pendidikan SMP, SMA, dan SMK. Selain sekolah, kami juga menyediakan pondok pesantren bagi bapak / ibu yang ingin putra dan putrinya belajar lebih mendalam mengenai Islam. Insyaallah berkah... 😊😊😊 Pendaftararan bisa langsung OTS di Jl. Jatiroke no. 85, Kec. Jatinangor, Kab. Sumedang... Gelombang 1 Februari - Maret 2019 Gelombang 2 April - Juli 2019...

Regret

Hai kawan, salam kenal. Namaku Hana. Tak banyak yang bisa aku bicarakan di sini. Tapi maukah kamu membaca kisahku? Kisah yang tercipta karena kebodohan seorang pengecut. Maukah? Ku harap kamu tidak menyesal. *** “ Guys,  aku balik duluan ya. Gak apa-apa kan?” suara Tari berhasil memecah keheningan di antara kami berempat. Semuanya serempak menoleh ke arahnya. Aku melirik ke arah jam, sekarang sudah pukul setengah sembilan malam. “Kerjaan belum beres, main balik aja lu!” semprot Jeno sedikit terlihat kesal. Aku menghela nafas. “Gak apa-apa, Tari biar pulang duluan aja. Kamu kayak gak tahu aja mamanya kayak gimana, memang kamu mau kena semprot mamanya?” belaku. Jeno tak menjawab. Wajahnya terlihat kusut. Yah wajar, aku rasa Jeno juga kesal karena masalah yang terjadi hari ini. Proposal pengajuan acara untuk pentas seni sekolahku tiba-tiba saja ditolak mentah-mentah oleh pembina OSIS dengan alasan isi proposal yang tidak realistis. Padahal seminggu yang lalu sang pembina OS...

Ever Lasting Friend

Sudah bukan menjadi rahasia bahwa budaya Korean Pop (K-Pop) sudah menjamur dan mendarah daging bagi sebagian remaja yang ada di Indonesia. Itu termasuk pula dengan diriku yang bisa dikatakan sebagai fans semi fanatik atas budaya dari negeri gingseng itu. “ Saranghaeyo Cho Kyuhyun!” teriakku di kelas sendirian saat menonton Music Video (MV) dari boyband  kesukaanku. Super Junior. Saat itu aku masih kelas dua SMA dan lagu andalan Super Junior yang berjudul Mr. Simple  sedang menjadi trending topic  di hampir seluruh situs musik, media sosial, seacrh engine , dan lain-lain. “Ngapain sih lu? Berisik tahu!” tegur Mia, salah seorang temanku yang semi anti Korea. Aku tahu dia adalah fans salah satu boyband  lokal Indonesia, SMASH. “Bodo amat...” ucapku tenang tanpa mengalihkan antusiasme dari menonton MV di ponselku. “Apa sih yang lu suka dari mereka? Gua denger mereka banci ya? Maho ya?” tanyanya sedikit mencibir yang sukses membuatku berdiri dan menggebrak ...